Skema perjalanan manusia menuju Tuhan menurut Thariqah Kadisiyah yang disarikan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah digambarkan dalam skema berikut
Menurut Islam, sebelum jiwa manusia diutus ke dalam rahim Ibu, manusia berada di alam yang dinamakan Alam Alastu. Di alam alastu ini, jiwa (nafs) manusia bersaksi dihadapan Allah bahwa Allah adalah pemeliharanya (Rabb) 1). Setelah menyampaikan kesaksian (syahadah) di alam alastu, baru jiwa turun ke raga yang telah dipersiapkan di rahim sang Ibu pada usia kehamilan 120 hari 2).
Setelah tumbuh di rahim ibu sekira 9 bulan 10 hari, sang bayi terlahir ke alam dunia dalam keadaan fitrah/suci 3). Bayi ini terus bertumbuh kembang menjadi manusia dewasa. Berbuat baik maupun melakukan dosa. Kecenderungannya manusia banyak tenggelam dalam kecintaan terhadap dunia, melampaui batas, melupakan adanya hari akhir, dan berbuat dosa yang membuat dirinya terhijab dan terjauhkan dari Allah 4).
Manusia yang sadar dirinya berdosa dan ingin kembali kepada Allah akan berusaha bertaubat dengan taubat yang sungguh-sungguh (taubatan nasuha). Allah akan mulai menghapuskan dosa-dosa orang yang bertaubat 5). Semakin manusia mensucikan dirinya, semakin dibersihkan hingga mencapai derajat muthahharun (sesuci bayi). Pada derajat muthahharun ini, sang jiwa mulai dapat menyentuh atau mengakses makna batin Al-Qur’an 6). Dalam pandangan Kadisiyah, manusia yang tidak merugi adalah yang ketika memasuki alam barzakh ada pada derajat minimal muthahharun karena saat bayi berada pada tahap kesucian seperti ini. Jika turun derajat saat menghadapi maut, maka sang jiwa akan mengalami defisit dan akan mendapatkan adzab penyucian.
Manusia terus bertaubat mensucikan jiwanya (tazkiyatun nafs) dengan panduan ayat-ayat Al-Qur’an yang semakin dikenali hakikatnya secara batin. Manusia pun terus mengenal jiwanya, mengenal kehendak Allah pada dirinya dan kehidupannya melalui tafakur yang mendalam. Pengenalan jiwa atau diri ini merupakan jalan mengenal Allah (ma’rifatullah).
Dengan mulai mengenal jiwa dan mengenal Allah, manusia mulai mengenal jalan yang lurus (shirath al-mustaqim), karena Rabb ada di atas jalan tersebut 8). Di jalan yang lurus tersebut terdapat orang-orang yang diberi ni’mat Allah9) dengan tingkatan sebagai berikut10):
- Ash-Shalihin
- Asy-Syuhada
- Asy-Shiddiqin
- Para Nabi
Semua manusia terus mendaki busur naik mencapai tahap demi tahap tingkatan orang yang diberi ni’mat tersebut hingga derajat Ash-Shiddiqin kecuali tingkatan Para Nabi. Proses mencapai tingkatan ini diajarkan dalam Kajian Pembukaan Thariqah Kadisiyah dan Pembinaan di Thariqah Kadisiyah secara terukur.
Setelah mencapai puncak busur naik, manusia akan kembali menempuh busur turun untuk membawa cahaya, rahmat, dan manfaat bagi sesama manusia. Dalam perjalanan busur naik dan turun ini, manusia terus berjalan mendekat kepada Allah hingga akhirnya menjadi hamba yang dekat dan didekatkan kepada-Nya (Al-Muqarrabun).
- QS Al-A’raf 7:172
- Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap kamu dibentuk di perut ibunya selama 40 hari, kemudian berbentuk ‘alaqah seperti itu juga, kemudian menjadi mudhghah seperti itu juga. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan menetapkan 4 masalah…. “(HR. Bukhari, Ibnu Majah, At-Tirmizy). Para ulama kemudian menghitung ketiga masa itu menjadi 40 hari tambah 40 hari tambah 40 hari, sehingga masa peniupan ruh itu menjadi 120 hari sejak pertama kali janin terbentuk. https://www.rumahfiqih.com/konsultasi-185-kapan-ruh-ditiupkan-ke-manusia.html
- Dari Abu Hurairah ra, berkata Rasulullah saw: “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.” (HR Bukhari dan Muslim).
- QS Al-Muthaffifin 83:12-15
- QS At-Tahrim 66:8
- QS Al-Waqi’ah 56:77-79
- Hadits/Atsar Sahabat “Barangsiapa mengenal jiwanya akan mengenal Rabb-nya”. Versi sebaliknya ada pada surat Al-Hasyr 59:19, yaitu “Dan janganlah kamu seperti orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa kepada jiwa mereka sendiri”.
- QS Huud 11:56
- QS Al-Fatihah 1:6
- QS An-Nisa 4:69